.

rss

Support Our Sponsor

Tuesday, June 15, 2010

Ariel, Luna dan Cut Tari, Inikah Babak Terakhir

Ariel, Luna dan Cut Tari, Inikah Babak Terakhir

 Meski hampir dua minggu berselang, kasus video asusila yang diduga dilakukan Ariel, Luna Maya dan Cut Tari masih menghangat di media. Kini, kasus video yang memperlihatkan adegan percintaan orang yang mirip ketiga artis itu sudah tidak lagi menjadi monopoli pribadi orang Indonesia dan media tapi menjadi domain pemerintah.

Jika media semula ramai memberitakan soal konten video, komentar para seleb, kini sudah bergeser pada pernyataan Polri dan pejabat publik.
Bahkan menteri dan wapres pun ikut menanggapinya. Wakil Presiden Boediono merasa prihatin atas tersebarnya video itu. Dia menyatakan keprihatinan sebelum menggelar rapat Komite Pendidikan Nasional di Istana Wakil Presiden.

Keprihatinan Boediono ini disampaikan sebelum ia memimpin rapat kabinet yang antara lain juga dihadiri Menteri Pendidikan M Nuh, Menteri Agama Suryadharma Ali dan Menteri Keuangan Agus Martowardojo, yang dikutip hampir di seluruh media di tanah air. Yah, masih lebih baik, dibandingkan kemarin yang menceritakan tentang konten video.

Jika media semula ramai memberitakan soal konten video, komentar para seleb, kini sudah bergeser pada pernyataan Polri dan pejabat publik.
Tapi yang memprihatinkan, spekulasi gosip ketiga artis ini menjadi tidak karu-karuan. Kabar yang tidak dapat pertanggungjawabkan itu mengalir melalui Yahoo Messenger, BlackBerry Messenger dan situs blog mikro, Twitter tentang masih ada 23 video serupa yang melibatkan artis top lainnya, laptop milik Ariel yang dicuri, bahkan soal keterlibatan seorang sosialita yang juga istri pemilik tempat hiburan terkenal di Jakarta dalam video serupa. Dan sudah bisa ditebak, gosip seperti inilah yang menjadi santapan media.

Orang-orang yang semula tidak tahu tentang video ini akan menjadi tahu, sehingga perburuan video ini terus tinggi.


Tapi yang bikin heboh lagi, selama dua hari berturut-turut topik Ariel Peterporn menjadi nomor satu. Bahkan media asing dari Australia hingga ke Eropa ikut-ikutan memberitakan kasus ini. Tentunya, Indonesa akan makin terkenal saja di dunia, setelah korupsi dan pelanggaran HAM.

Tapi syukurlah, dengan masuknya kasus ini menjadi domain pemerintah, semoga segalanya bisa menjadi terang benderang. Sebab, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengumumkan bahwa pemosting video seks itu diketahui identitasnya oleh pihak kepolisian RI.

Disebutkan, dari dua video mesum tersebut, dipastikan pelakunya adalah dua orang yang berbeda. Video pertama yang memperlihatkan video mirip Ariel dan Luna Maya telah dihosting sejak 10 hari yang lalu. Sementara video kedua, yang mempertontonkan adegan dua yang mirip Ariel dan Cut Tari diposting sekitar enam hari yang lalu. Polisi pun kini tengah mengincar keduanya.

Semoga saja polisi bisa menangkapnya. Jika polisi mampu menyeret pelaku, tentunya patut diapresiasi. Sebab, tingkat kesulitan untuk mencari pelakunya cukup tinggi.

Tapi selalu ada sisi buruk, meski media gencar memberitakan berbagai langkah pemerintah ini. Sebab orang-orang yang semula tidak tahu tentang video ini akan menjadi tahu, sehingga perburuan video ini terus tinggi. Tak salah jika Penulis menilai media mainstream punya andil besar atas meluasnya peredaran video porno ini.

Apalagi sosok Luna Maya, Ariel dan Cut Tari seorang selebritis yang menjadi idola banyak orang. Pastinya fans mereka yang mungkin kebanyakan pelajar punya fantasi sendiri terhadap ketiganya. Mahfum, di usia 16 - 20 tahun adalah masa puber mereka dimana hormon testosteron (pria) dan hormon estrogen (wanita) tengah tinggi-tingginya. Semula, mereka yang biasanya ke warnet untuk bermain game online, kini berburu video mesum.

Harusnya gerak polisi yang cepat tidak hanya memanggil Ariel, Luna Maya dan Cut Tari pada 15 Juni 2010 mendatang. Tapi juga memberi efek jera dengan menangkap siapa saja yang mengunggah dan mendistribusikan video porno itu. Sebab video porno ini sudah menjadi komoditas di sejumlah daerah. Contoh di Yogyakarta sudah dikemas dalam bentuk kepingan CD dan DVD dengan harga Rp 5 ribu.

Meski kasus video panas ini sudah memasuki babak baru di wilayah penyelidikan polisi, tapi semoga saja, isunya akan terkalahkan oleh Piala Dunia yang digelar Jumat malam. Karena bagi Penulis pertandingan Piala Dunia tak kalah serunya dengan video tak bermanfaat seperti itu. 
secure yahoo.com

0 komentar:


Post a Comment

Article Terkait

Daftar Isi

Support Our Sponsor

Blog Archive

Parameter

 Subscribe in a reader

 Subscribe in a reader